Senin, 10 Desember 2012

Life of Pi

Beberapa hari lalu saya menonton film Life of Pi, menceritakan seorang anak yang sedang dalam proses mencari Tuhan. Film ini diangkat dari novel karangan Yann Matel yang dicetak pada 2001. Tidak hanya sekadar hiburan, film ini sarat akan makna kehidupan.


Terlepas filmya yang terdapat adegan lucu dan menghibur, saya melihat film ini merupakan proses berfikir seorang anak dalam proses pendewasaan diri untuk mengenal Tuhannya.

Proses panjang dilaluinya, mulai dari hal-hal yang terlihat konyol, hingga mempertaruhkan nyawanya. Semua ia lakukan untuk lebih mengenal Tuhannya.

Cerita ini semakin mendebarkan saat Pi Patel, seorang remaja harus berjuang hidup di atas sebuah sekoci dengan seekor macan benggala. Macan ini sebelumnya merupakan hewan peliharaan di kebun binatang milik bapaknya, dan akan dijual ke Kanada karena lahan kebun binatang tempat ayahnya berbisnis segera ditarik pemerintah India. Ia dan keluarganya, beserta hewan di kebun binatang tersebut diangkut dengan kapal kargo Jepang.

Di tengah lautan, kapal tersebut tenggelam dihantam badai, ia yang sebelumnya masuk sekoci dengan beberapa orang akhirnya terpisah, dan masuk zebra yang ketakutan dari kapal besar.  Di tengah laut, saat Pi hanya mengira ada dia dan zebra yang kakinya patah di sekoci tersebut, muncul hyena yang ternyata telah lebih dulu masuk ke dalam sekoci dan mengincar Pi untuk menjadi santapannya yang sedang lapar. Namun Pi menghindar, dan hyena tersebut mengejar zebra. Zebra mengamuk, kemudian mengalihkan perhatiannya kepada orang hutan yang sebelumnya diselamatkan Pi terapung di laut dengan setandan pisang dan jala yang sebelumnya banyak di kapal. Hyena tersebut mengejar Pi, orang hutan dan zebra untuk santapannya.

Zebra mati digigit hyena, sedangkan hyena mati ditabok orang hutan. Di tengah kelegaan itu, muncul macan benggala, tempat hyena yang sebelumnya keluar. Macan itu mengejar Pi, dan juga memangsa orang hutan dan zebra. Untuk menyelamatkan diri, Pi harus kucing-kucingan dengan macan untuk mengambil perbekalan di dalam kapal dan membuat rakit dari pelampung yang tersedia di sekoci. Perjuangan Pi untuk bertahan hidup sangat mendebarkan. Suatu ketika, ia memiliki kesempatan untuk membunuh macan yang kelaparan. Namun, karena rasa kasihnya, ia akhirnya menemukan cara untuk 'berdamai' dengan hewan karnivora tersebut. Hingga akhirnya ia sampai didaratan setelah berminggu-minggu.
Salah satu adegan animasi yang memukau

Film pertualangan ini membuka cara berfikir kita. Ibarat dalam kehidupan, banyak kesulitan yang dihadapi, dan harus kita jalani dengan mengambil sikap dan tindakan. Bukan meratapi apa yang kita terima, melainkan terus berusaha.***

Tidak ada komentar: