Senin, 05 Maret 2012

Penantian Panjang 'One Day'

Aku masih bingung---sedikit bingung memikirkan apa judul tulisan yang aku tulis ini.. intinya, kali ini aku akan mengomentari film 'One Day' yang dibintangi oleh Anne Hathway ( as Emma Morley) dan Jim Sturgess (as Dexter Mayhew). 




Aku nonton film ini bisa dibilang tanmpa perencanaan.. seperti biasa, saat libur akhir pekan tiba, aku akan keluar dari istanaku untuk mencari sesuatu yang baru. Apakah memperhatikan orang berlalu lalang di halte, di mall, di pantai atau sebagainya,, dengan sebongkah laptop tentu saja.
Cerita laptop yang selalu ku sandang ke mana-mana ini bukan sekali dua kali mendapat kritikan dari keluarga dan teman dekatku, ya.. tapi mo gimana, aku nggak bisa lepas dari yang namanya benda hitam satu nih... ah what ever lah.. yang penting nulis lagi,,
Pendek kata, temanku Isti dan Kakaku si Ayang ngajakin nonton malam minggu kemarin, (3/3). Dengan senang hati, ku jabanin ajakan mereka. Lihat-lihat film tayang di XXI, Isti kemudian memutuskan untuk nonton One Day. Padahal aku sama sekali belum lihat cuplikannya di youtube... karena kalah suara dengan mereka, kami tetap beli tiket, dan aku ngikut mereka. Kami nonton sekitar pukul 19.30 WIB di studio 4. 
Seperti gaya film romantis besutan holywood lainnya, film ini tak terlepas dari exploitasi seks.. ini yang bikin aku kadang-kadang agak malas mau nonton..apalagi nonton bareng teman.. hehehehhe.. 
Tapi, apa mau dikata, film ini dibuat berdasarkan gaya dan pergaulan ala barat sana, itu jugalah yang coba ditonjolkan sutradaranya..
Tetapi, aku sangat apresiasi pada penulis naskah dan sutradaranya karena berhasil membuncah emosi penontonnya dengan menyajikan konflik antara kedua pemain utama itu.
Film ini mengusung alur maju-mundur, dimulai pada 15 juli  2006, kemudian kembali ke tahun 1986 saat mereka baru saja lulus sekolah..
Em dan Dex lulusan sekolah yang sama. Em merupakan cewek yang memegang komitmen, cerdas dan berambisi untuk sukses, karena memang berasal dari keluarga biasa-biasa saja. Sementara, Dex merupakan anak orang kaya.
Dex dengan ketampanan dan kekayaanya telah menjelma menjadi sosok cowok keren yang disukai banyak orang, terutama gadis-gadis. Tak heran, bila dia ditempeli oleh banyak gadis cantik. Sementara, Em tipe cewek berkacamata tebal dan agak cupu (culun punya).
Hari kelulusannya, Dex mengantar Em ke kosan. Em yang memang cupu sepertinya tidak memiliki pengalaman soal sex, karena itu ia sempat menimbang-nimbang untuk melakukannya dengan Dex. Mengerti masalah yang sedang dihadapi Em, Dex berniat untuk pulang dan melepaskan kesempatannya bersama Em. Namun, Em mencoba meyakinkan Dex bahwa dia akan berusaha, singkat kata, mereka tidak jadi melakukannya, dan terucap janji mereka akan menjalin persahabatan yang akan diperingati setiap 15 July. 
Cerita terus berlanjut dari tahun ke tahun, dimana Dex akhirnya menjadi presenter sebuah reality show dan digemari banyak orang, hobi pesta, gonta-ganti pasangan, pemabuk dan pengobat. Sedangkan Em bekerja di sebuah restoran kecil sambil melanjutkan pendidikannya di bangku universitas. Setiap ada kesempatan, Dex mengunjungi tempat kerja Em, atau bila sibuk mereka akan saling telpon-telponan, sampai-sampai teman satu flat Em hafal suara Dex yang selalu menelponnya, untuk curhat.
Sebenarnya, masing-masing mereka saling menyukai, namun Em lebih menahan diri dan mencoba mengalihkan perasaanya dengan bekerja yang rajin. Bahkan ia sangat cemburu saat Dex berciuman dengan seorang gadis di restoran tempatnya bekerja. Em menyindir Dex bahwa sampai kepala perempuan itu masuk mulutnya.. wakakkakakakak
Dex meminta Em untuk liburan bersamanya karena selama ini ia melihat Em terlalu sibuk, dan butuh liburan. Mereka berdua liburan ke sebuah pantai dan memutuskan untuk menginap di satu kamar. Mereka membuat perjanjian tidak akan ada seks di antara mereka, dilarang mandi telanjang atau masuk ke kamar mandi saat di antara mereka ada di dalamnya, dan dilarang berenang telanjang.
Di sebuah pantai, mereka mengenakan pakaian renang, Dex mencoba merayu Em untuk berenang bugil, tetapi dengan tegas Em menolaknya. Tetapi, di sana Dex melihat ada sekelompok orang barbeque tanpa busana, dan ia meminta Em untuk mengikutinya. Tentu saja Em menolak dengan tegas dan meminta Dex untuk kembali membaca buku yang dipegangnya. Di scene ini, ada adegan lucu yang membuat kami penonton terpingkal-pingkal... heheheh
Masih di suasana liburan, Dex merayu Em untuk berenang saat senja hari di salah satu kolamrenang yang terhubung dengan laut. Dex lebih dulu meluncur ke dalam kolam tanpa pakaian, beberapa saat setelahnya Em juga mengikuti. Mereka membahas perjanjian yang telah mereka langgar saat sebelum sampai di tempat liburan tersebut. 
Di saat mereka sedang asik berdebat, dua remaja memunguti pakaian Dex dan membawa kabur semuanya, termasuk sepatu both Em. Tetapi em lebih beruntung, pakaiannya tidak dibawa kabur. Hasilnya, Dex harus berlari dengan bertelanjang mengejar dua pencuri kecil itu, sampai tiba di keramaian. Scence ini kembali membuat penonton bioskop terpingkal-pingkal.
Hingga malamnya, Dex masih tak rela pakaian dalamnya yang mahal di curi oleh remaja-remaja itu, dan Em menggodanya berkali-kali hingga membuat Dex tertawa.
Pulang dari liburan itu, mereka kembali disibukan oleh aktifitas masing-masing. Setahun setelahnya, Em memutuskan untuk menjalin hubungan dengan salah satu teman satu kerjaanya di restoran. Padahal ia sangat tidak suka dengan cowok itu. Namun, Em memilih untuk tinggal serumah dengannya dan memutuskan untuk melupakan Dex dan menganggap cowok itu sebagai temannya. Sementara Dex sedang meraih kesuksesan dengan acara yang dibawakannya.

Mereka sempat makan malam berdua dan menanyakan kabar masing-masing. Malam itu Em ingin sekali curhat dengan Dex. Namun Dex yang sedang fly dan setiap 10 menit ke toilet untuk ngobat tidak begitu memperhatikan curhatan Em. Sehingga Em marah. Oh ya, masa itu Em sudah memutuskan untuk tinggal serumah dengan teman seprofesinya di restoran. Padahal dia sama sekali tidak menyukai cowok itu. Hal itu dilakukannya untuk melepaskan diri dari pengaruh Dex yang selama ini menghantuinya, lebih tepatnya dicintainya. 
Malam itu, Em marah sekali pada Dex, dan mengucapkan selamat tinggal padanya. Keduanya begitu sedih, dan Dex memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya di perbatasan kota. Ke dua orang tuanya marah melihat tampang Dex yang begitu mabuk dan tidak bisa mengurus diri sendiri. Mama Dex yang sangat menyayanginya sedang dalam keadaan tidak sehat. Kedua orang tua tersebut sesungguhnya telah mengetahui bahwa Dex dan Em sahabat, bahkan mungkin saling menyukai. Karenanya Papa Dex sangat marah dan mengatakan Dex sebagai seorang bajingan karena telah meniduri Em, tetapi dengan entengnya menjalin kasih dengan wanita lain di depan hidung Em.... So Pooooor Em..
Meskipun begitu, Em tetap saja menitipkan kado untuk mamanya yang sedang ulang tahun, dan memberikannya kepada mamanya atas nama Em, karena memang Em yang membelikan..xoxoxoxo
Aku lupa entah tahun 1999 atau 1998, Dex akhirnya menikah karena MBA (merried by accident) alias pacarnya telah hamil duluan. Em mendapat kabar itu saat pernikahan salah seorang temannya. Di pesta itu, Em sangat cantik, mengenakan Cheong Sam warna biru, seperti di foto, cupunya sudah ilang. Ia menjelma menjadi sosok cantik yang digemari oleh banyak pria, yang sempat membuat Dex cemburu di pesta itu.... elu siiih.. Anna Hathway di cuekin...hehehhehe 
Em memberikan ucapan selamat kepada Dex, meskipun dia harus merasa pahit. Tetapi, karena perasaan keduanya begitu dekat (cinta sejati), mereka justeru berciuman.. aneh kan ???? hahahah...  sama-sama munafik sih..
Tetapi, dunia berbalik, Dex turun pamor, sementara ia telah memiliki seorang puteri. Istrinya yang berasal dari keluarga kaya raya berselingkuh dengan teman semasa sekolah Dex, yang kini menjadi bosDex, sepertinya tempat Dex bekerja itu industri sayur dan buah segar. Akhirnya Dex bercerai dengan istrinya.
Em menjemput Dex dai bandara..
Sementara, Em menjadi seorang novelis terkenal dan telah bermukim di Paris. Karena proses perceraiannya sudah selesai, Dex menyusul Em ke Paris. So sweet...
Tapi apa daya, ternyata Em telah menjalin hubungan dengan musisi yang cukup terkenal di Paris tersebut. Dan Em berniat untuk memperkenalkan Dex padanya. Tetapi karena patah hati, Dex lebih memilih untuk berjalan-jalan dibandingkan bertemu dengan lelaki itu... patah hatiiiiiii... kaciaaan deh lu..
Em berencana mengenalkan Dex pada kekasihnya, tapi Dex menolak.. pooor you
Merasa pernah di posisi Dex, Em memutuskan  untuk menyusul Dex dan meninggalkan pacarnya. Di sini, keduanya terbuka dan memilih untuk tinggal serumah. Aku nggak tau apakah mereka telah nikah atau belum.  Sepertinya, karier keduanya semakin cemerlang. Suatu pagi, Em mengutarakan keinginannya pada Dex untuk memiliki anak dari orang yang dicintainya. Itu terjadi pada tahun 2005. Sejak 2002 mereka bersama belum dikaruniai anak. Hal ini selalu menjadi perdebatan keduanya.
Dari scence yang terlihat, Dex sering dikunjungi oleh putrinya. Mungkin inilah yang memicu Em untuk mengusulkan agar mereka memiliki anak. "Aku ingin memiliki anak dari orang yang ku cintai" begitu kata Em.
Hingga suatu pagi di tahun 2006, sepertinya mereka sering ada pertengkaran kecil, karena Em meninggalkan sepucuk surat sebelum pergi untuk Dex, dia meminta agar Dex menunggunya dan melupakan pertengkaran mereka (tentang anak), dan akan berusaha lagi untuk mendapatkannya.
Em bersepeda cukup jauh (sebenarnya ini adegan pertama film) di kota Paris. Dan Em kecelakaan, meninggal di tempat.
Dex sangat terpukul, di sebuah diskotik, ia mencium seorang wanita dan pasangan wanita itu memukulnya hingga babak belur. Dex kemudian pulang dalam keadaan muka bonyok. Hal itu nampak oleh putrinya. Dan si putri mengatakan ayahnya "Bajingan"..hahahahha
Sepertinya kejadian itu telah membuat laki-laki brengsek (oughhh,,,. aku lebih suka mengatakannya penjahat kelamin ketimbang play boy...hehehehhe) itu insaf. Bersama puterinya, ia menjelajahi setiap tempat yang dulu pernah dijelajahinya bersama Em. 
Ini waktu promo filmnya...
Dex tampak tua dengan rambutnya yang semakin beruban. Ia curhat pada puterinya bahwa Em merupakan sahabat terbaik yang sangat dicintainya. Yang ku lihat, karakter puterinya juga hampir sama dengan karakter Em, periang. Dia memutuskan untuk melajang seumur hidupnya, dan menyimpan Em rapat-rapat di hatinya... so sweeeeet... {Penyesalan memang datang belakangan...orang yang selama ini menyukainya siang dan malam di abaikan begitu saja karena kemewahan dan ketenaran. Tetapi, setidaknya mereka telah meregup kebahagiaan meski hanya beberapa tahun saja bersama}.. di akhir cerita dilihatkan kilas balik hubungan mereka, dan sepertinya mereka tidak hanya sekedar teman saat mereka masih muda... 

berikut ini saat promo film di london...



Tidak ada komentar: