Senin, 13 Mei 2013

Hikmah

Ini kisah nyata dari seseorang yang ku kenal. Ku ingin menuliskannya dengan tujuan pembaca bisa memetik pelajaran penting dari kisah ini.


Dia seorang gadis yang tahun ini berusia 32 tahun. Sudah cukup matang untuk berumah tangga. Namun kenyataanya belum berumah tangga.



Semasa berusia sekitar 25 tahunan, ia belum ambil pusing tentang masalah pernikahan. Sementara, wanita lainnya yang seusia dengannya bahkan jauh lebih mudah sudah pusing memikirkan siapa jodohnya, siapa calonnya, siapa pacar yang prospek untuk dijadikan calon suami. Bahkan di usia segitu sudah ada yang beranak tiga.

Tapi, dia begitu santai. Sejumlah laki-laki yang dikenalkan kepadanya tidak digubris, karena tujuan mereka adalah pacaran. Sementara dia hanya ingin menjalani pertemanan.

Namun, saat menginjak usia 29 tahun, telinganya sudah cukup panas dengan sindiran banyak orang tentang dirinya yang belum kunjung menikah.

Tidak satu dua tetangganya yang berujar "Tante gimana? Kok belum juga? Keburu kiamat tan.." memang dalam bercanda, tetapi panaaas juga.

Usia segitu, ia memang sudah memikirkan untuk berkeluarga, tetapi belum ada satupun yang dirasakannya cocok untuk diajak berkomitmen bersama. Di usia itu juga dia mengenal seseorang bernama J. Ia membuka hati untuk pria itu, namun hingga kini masih sebatas teman.

Tentang J


J seorang pria cukup mapan, mengelola sebuah rumah makan bersama temannya. J seumuran dengannya, namun beda lebih tua beberapa bulan dari dia. Dan J seorang duda tanpa anak.

J belum lama bercerai dengan istrinya. Menurut cerita J, ia dinikah paksa oleh kedua orangtuanya. J berniat untuk menerima perjodohan tersebut, dan memboyong istrinya ke rantau bersamanya. Istrinya masih muda, berusia 18 tahun waktu mereka menikah, yaitu sekitar tahun 2010.

Kemanjaan, keegoisan, dan hura-hura masih melekat pada pribadi istrinya yang masih muda itu. Ia mencoba untuk memahami keadaan istrinya karena masih sangat belia. Namun, ia merasa frustasi karena tidak sanggup mendidik wanita itu menjadi istri yang baik. 

Pernah di saat sedang meracik bumbu dapur rumah makan yang dikelolanya, sang istri merengek-rengek meminta dirinya untuk pulang. Alasannya sang istri meminta untuk dibelikan televisi baru. Padahal mereka sudah memiliki televisi ukuran 14 inch. Namun sang istri meminta dibelikan model terbaru LCD yang kala itu baru keluar. Permintaanya tidak hanya LCD, tetapi ukuran besar, yaitu 32. Tentu saja J tidak menggubrisnya, dengan alasan ia masih tinggal nge kos dan sedang menabung untuk membeli rumah sendiri. Sesampainya di rumah, karena televisi yang diinginkan tidak didapat, semua melayang, mulai dari piring, hingga pengrusakkan televisi dan DVD yang belum lama dibelikannya.

J pernah mencoba untuk membeli rumah secara KPR, namun karena pekerjaanya tidak formal, bank enggan mengucurkan kredit rumah untuknya. Karena itu, ia bertekad membeli rumah secara tunai, tentunya dengan menabung terlebih dulu.

Sayangnya, sejak memiliki istri, secara bertahap tabungannya terkuras. Sang istri minta dibelikan ini itu, mulai dari perhiasan, pakaian mahal, make up, hingga perkakas rumah tangga yang berkualitas. Contohnya insiden TV LCD.

Sang istri tidak pernah memasak, mencuci pakai mesin cuci, meski tinggal di kos-kosan. Pekerjaan paling beratnya hanyalah menyetrika dan membersihkan rumah.


Semakin hari, pertengkaran demi pertengkaran di rumah tangganya terus terjadi. Tidak hanya dengan dirinya, sang istri juga cukup sering cekcok dengan penghuni kontrakkan yang lainnya. Akibatnya J harus kerap pindah rumah.

Permasalahan semakin meluaas, karena istrinya kerap mengadukan percekcokan di rumah tangga mereka ke keluarga di kampung. Meski begitu, J tidak pernah memukul istrinya. Bila ia sudah capek meladeni keinginan sang istri, biasanya hanya diam atau ke luar rumah.

Puncaknya, enam bulan usia pernikahan mereka, J membawa istrinya pulang ke kampung, dan menyerahkannya kepada mertuanya. Bila istrinya tersebut ingin bercerai, ia meminta untuk mengajukan surat cerai, dan iapun dengan tegas mengatakan kepada mertuanya tidak akan mengacuhkan lagi istrinya tersebut.

Tentang R

Selain J, ada juga R yang saat ini sedang intens mendekati wanita itu.

Tidak ada komentar: